Dewan Coba Sinergis Perjuangkan Jembatan Babel – Sumsel

Seputarbabel.com, Pangkalpinang – Komisi III DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), tidak mau patah semangat untuk merealisasikan jembatan Babel – Sumsel. Rencana jembatan sepanjang 13,5 kilometer (KM), diyakini dapat menjadi jalur distribusi bahan pokok dari pulau Sumatera. Sehingga dapat menekan inflasi di Babel, untuk itu dewan akan mendatangi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel.

Ketua Komisi III DPRD Babel Toni Purnama kepada wartawan kemarin mengatakan hal tersebut. Menurutnya dalam waktu dekat Komisi III akan menjadwalkan bertemu dengan Gubernur Sumsel Alex Noerdin, serta Komisi III DPRD Sumsel. “Jadi Komisi III akan berupaya merealisasikan jembatan Sumsel – Babel, kita harapkan 2019 sudah terealisasi,” katanya.

Di Babel ujung jembatan berada di Desa Sebagin, Kecamatan Simpang Rimba, Bangka Selatan (Basel). Sedangkan di pulau Sumatera, di Provinsi Sumsel, tepatnya Lubuk Tapak Desa Lebung Hitam, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir. “Bupati Bangka Selatan telah membuka jalan Pulau Besar – Sebagin sehingga ujung jembatan di Sebagin tidak masalah,” sambung Toni.

Menurut pria dari daerah pemilihan (dapil) Basel ini, angka inflasi Babel 2016 mencapai 6,75 persen. Angka tersebut diatas angka inflasi nasional yang hanya tiga digit. Toni pun meyakini berdirinya jembatan tadi akan mampu mendorong sektor pariwisata Babel, serta banyak nilai positif bagi kemajuan daerah. “Makanya stategi perjuangannya kita rubah, kita sinergis dengan Sumsel dan bersama – sama memperjuangkan dana APBN atau investor,” terangnya.

Sebelumnya, studi potensi paket jembatan ini dianggarkan Rp 1,5 miliar, dengan nama pake Pra FS Jembatan Bangka Sumatera.
Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel, telah mengumukan paket studi kelayakan tadi sejak 15 Mei 2017. Diketahui ada 43 peserta yang mengikuti namun kualifikasi panitia, tinggal 2 perusahaan. Nilai harga perkiraan sementara (HPS) paket Rp 1.499.767.500 menyisakan Jasa Konsultansi Badan Usaha, PT Rapih Karya Utama dan PT Bina Index Consultan.

Beberapa waktu lalu ditemui di Madjid Al Yusro PT Timah Tbk,
Bupati Basel Justiar Noer kepada seputarbabel.com,  belum lama ini mengatakan. Apabila Pemprov telah menganggarkan feasibility study (FS) -studi kelayakan-, artinya mereka Pemprov tinggal melaksanakan rencana detail teknis. Kalau untuk titik tumpu jembatan di kawasan Sebagin, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Basel tinggal menyiapkan lahannya agar tidak menjadi masalah. “Kita tinggal siapkan lahannya di Sebagin, kita ikut apa keinginan Provinsi saja,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *