Bupati Bangka Buka Pertemuan Data Stunting 2022

Bangka, Seputarbabel.com — Diseminasi Masif Pengukuran dan Publikasi Data Stunting Kabupaten Bangka Tahun 2022 di buka Bupati Bangka, Mulkan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka di Hotel Novilla Sungailiat, Selasa (15/11/2022)

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Nora Sukma Dewi laporan pembukaan mengatakan tujuan dilaksanakan pertemuan ini untuk menginformasikan pengukuran data stunting hasil bulan penimbangan bulan Agustus sebagai dasar dalam penyusunan pendataan dan kebijakan oleh pengambilan keputusan, untuk intervensi stunting di Kabupaten Bangka.

“Peserta yang mengikuti pertemuan ini berjumlah 100 orang berasal dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lingkungan Pemkab Bangka, Lintas Program di Dinas Kesehatan, Lintas Sektor, Camat, Kepala Desa lokus stunting dan Kepala Pukesmas dan petugas gizi serta kader pembangunan manusia di desa lokus stunting,” terang Nora.

Ditempat yang sama Bupati Bangka Mulkan.SH. MH mengatakan dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional tahun 2019-2024 menerangkan Pemerintah berupaya menurunkan prevalensi stunting pada balita setinggi-tingginya 14 persen pada tahun 2024

Berdasarkan hasil survei Status Gizi Indonesia (SGI) tahun 2021 prevalensi stunting balita nasional saat ini masih tinggi, yaitu 24,24 persen atau kronis (batas kronis 20 persen).

“Di Kabupaten Bangka sendiri prevalensi stunting balita hasil SGI Tahun 2021 sebesar 17,5 persen, sedangkan berdasarkan data aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) secara by name by address terdapat 1,68 persen balita stunting pada tahun 2021,” kata Mulkan.

Lanjutya, Kabupaten Bangka menetapkan 11 desa lokus (lokasi fokus) stunting tahun 2022 ini, dan dari 11 desa lokus stunting ini di mana ada 3 desa sudah zero stunting pada tahun 2022.

“Ketiga desa yang sudah zero stunting, yakni Desa Saing, Desa Maras Senang dan Desa Rukam. Untuk tahun 2023 nanti berdasarkan analisis situasi tahun 2022 ditetapkan ada 10 desa lokus stunting, yaitu Desa Mendo, Cengkong Abang, Penagan, Kota Kapur, Gunung Muda, Petaling Banjar, Labu Air Pandan, Banyuasin dan Desa Rebo,” ujar Mulkan.

Ditambahkannya, salah satu dari delapan aksi penurunan stunting terintegrasi yang dilaksanakan Kabupaten Bangka adalah aksi ketujuh, yaitu pengukuran dan publikasi data stunting.

“Pengukuran dan publikasi data stunting adalah upaya Kabupaten Bangka untuk memperoleh data prevalensi stunting terkini pada skala layanan puskesmas, kecamatan dan desa,” jelas Mulkan.

“Hasil pengukuran tinggi badan anak di bawah lima tahun serta publikasi angka stunting digunakan untuk memperkuat komitmen Pemerintah Daerah dan masyarakat dalam gerakan bersama penurunan stunting.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *