Seputarbabel.com, Bangka – Masuk dalam 19 Kawasan Industri (KI) di luar pulau Jawa dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, rencana pembangunan KI Sadai, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) ini telah menyiapkan aset aplikasi ekonomi digital. Dimana Blockchain merupakan buku rekaman buku besar terdesentralisasi, memeriksa dan memverifikasi setiap proses penarikan, pembayaran dan peradagangan. Dengan inovasi ini diharapkan akan membawa ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), terus membaik.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Babel, Naziarto mengatakan jika KI Sadai, tidak hanya berdampak pada pertumbuhan ekonomi Basel saja, karena akan berpengaruh pada peningkatan perekonomian Babel. Sehingga saata menghadirkan peluncuran Sistem Blockchain Kawasan Industri Sadai di Universitas Bangka Belitung ia mengatakan hal ini. “Mudah-mudahan inovasi ke depan akan terwujud secara maksimal, dan akan membawa ekonomi Bangka Belitung ke depan menjadi masyarakat yang sejahtera,” ujarnya.
Ia juga mengatakan jika pengembangan Sadai menjadi kawasan industri sudah tercetus sejak 2006. Mantan Sekda Basel, di periode pertama Bupati Basel Justiar Noer ini juga berharap dengan hadirnya KI Sadai menjadi surga baru bagi ekonomi masyarakat. “Kenapa saya katakan sebagai surga baru? Karena ini akan membawa kecerahan, membawa harapan bagi masyarakat Bangka Belitung ke depan, melalui Bangka Selatan,” ungkap Naziarto.
Mengingat pernah bersama di pemerintahan kabupaten (Pemka) Basel, ia pun mengajak semua pihak untuk mendukung pemikiran Justiar karena memang seorang inovator. Blockchain Sadai Industrial Park, diminta agar dapat menjadi usaha maksimalm untuk kemajuan bersama. “Kalau kita lihat secara ekonomis, ini merupakan suatu sistem baru yang dikembangkan secara digital melalui blockchain. Berarti transaksional di Bangka Belitung, khususnya di Sadai dan Toboali dilakukan secara digital yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” ungkap Naziarto.
Hadir dalam acara penandatangan oleh Naziarto, selain Justiar, Rektor UBB Ibrahim, CEO dari Huobi Indonesia, Xiongdan serta Yanto Purba. CEO dari Huobi Indonesia, Xiongdan membenarkan jika teknologi blockchain adalah teknologi baru, dalam melakukan membangun ekonomi, industri, dan edukasi di masa depan. Sedangkan Wayangpay digandeng sebagai bentuk pembayaran modern di wilayah Asia Tenggara, untuk membantu transaksi pembayaran transfer bank maupun virtual account.














