PT Timah Kembangkan Monasit Untuk Produksi Rare Earth

Dikutip dari laman kontan, Jumat (2/8/2019) malam


Seputarbabel.com, Pangkalpinang – Serius mengembangkan logam tanah jarang (LTJ) dengan melakukan ekstraksi monasit untuk mendapatkan unsur radioaktif uranium atau thorium. PT Timah Tbk berupaya agar bisa mengolah mineral tanah jarang atau rare earth, dengan rencana membangun pabrik pengolahan LTJ tahun depan.

PT Timah menargetkan bisa segera mengolah mineral tanah jarang, dari salah satu mineral ikutan timah. Direktur Pengembangan Usaha PT Timah Tbk Trenggono Sutioso mengatakan, fasilitas pengolahan tersebut akan memisahkan LTJ. Dimana mineral asalnya adalah monasit, untuk menjadi unsur radioaktif uranium atau thorium.

Trenggono mengungkapkan produk tanah jarang ini akan diprioritaskan untuk pemenuhan bahan baku industri. Bukan hanya memiliki nilai tambah, sebagian produksi LTJ juga akan memenuhi pasar ekspor. “Pabrik pengolahan tahap pertama akan menghasilkan senyawa logam tanah jarang berbentuk senyawa karbonat dari mineral monasit,” ungkapnya.

Trenggono mengatakan, saat ini kajian kelayakan telah selesai dilaksanakan dan perjanjian kerjasama dengan Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir (PTBGN) telah dilakukan. Kerjasama PT Timah dengan PTBGN Batan tadi untuk pengelolaan produk samping Uranium atau Thorium. “Bila tidak ada kendala, konstruksi pengolahan untuk mulai mendapatkan mineral monasit akan segera dimulai,” ujarnya.

Trenggono mengatakan, target kontruksi dari fasilitas pengolahan bisa dimulai pada Semester I, tahun 2020. Hanya saja itu tergantung dari kepastian izin rare earth (RE) carbonate selesai, agar sebagian produksinya bisa diekspor. Izin RE Carbonate diperlukan, karena hingga kini mineral tadi, belum termasuk produk yang dapat diekspor sesuai Peraturan Menteri ESDM.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *