Seputarbabel.com, Bangka – Kepala Desa Air Anyir, Syamsul Bahari memang kecewa rencana lahan yang telah disiapkan, guna mendirikan gedung olah raga (GOR) di jalan lintas kampung Mudel batal. Karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka memindahkan lokasi pembangunan GOR, dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2019 itu ke kawasan Tambang 23, Sungailiat.
Batalnya lahan bersertifikat seluas 2 hektar di Air Anyir itu untuk mendirikan GOR. Karena hasil kajian tim terdiri dari beberapa organisasi perangkat daerah, lokasi tersebut, dikhawatirkan gagal kontruksi. Padalah bagi Syamsul dengan adanya GOR akan mempercepat Air Anyir menjadi kawasan Kota baru terealisasi.
Surat Bupati tanggal 14 Februari, menjadi sebab dibatalkan setelah tim tanggal 4 Februari, menyimpulkan lahan tergenang diakibatkan intensitas curah hujan, dikhawatirkan gagal kontruksi. Menurut Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Bangka, Asep Setiawan mereka telah meminta kepada Kepala Desa agar mencarikan lahan alternatif. “Itu hasil kajian tim, bukan keinginan saya,” kata Asep.
Ismiryadi alias Dodot, sebagai mantan Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), menjelaskan latar belakang lintas timur dibangun. Menyedot anggaran 200 M, lintas timur ini untuk menunjang pembangunan Kota baru. “Kalau semua (jangan) dibangun di Pangkalpinang dan Sungailiat saja,” tambahnya.
Suklzeirman Tanjung yang diminta menjelaskan soal gagal kontruksi yang menjadi alasan pindahnya lokasi pembangunan GOR di Air Anyir. Pembangunan itu, menurut Sukirman tidak pernah gagal kontruksi, selama dibangun sesuai dengan rencana kontruksi. “Tapi pak Bupati yakin dan percaya kajian yang sudah dilakukan oleh tim teknis,” sindirnya.
Kepala Dispora Babel, Soeharto juga ikut bicara terkait batalnya membangun GOR di Air Anyir. Setelah mendapat kabar ada kuota 40 Gor untuk 540 Kabupaten/Kota, di Babel ada 2 Kabupaten, Bangka dan Bangka Tengah. “Niat kita ingin membangun Air Anyir jadi kawasan Kota baru,” katannya.














