Seputarbabel.com, Pangkalpinang – 5 sektor ini, jika dikelola secara optimal akan berikan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dan 7 Kabupaten/Kota. Pertambangan berwawasan lingkungan, sistem kerakyatan di Perkebunan, Pertanian berbasis masyarakat lokal, moderenisasi sektor perikanan dan pariwisata dengan mengedepankan keunggulan lokal.
Pemanfaatan potensi secara maksimal setiap sektor tadi, dapat dilakukan lewat tata kelola berkelanjutan, sinergi dan peningkatan nilai sumber daya alam maupun mineral. “Lima sektor ini bisa kita sinergikan untuk naikan PAD (pendapatan asli daerah),” kata Wakil Ketua DPRD Babel, Edi Nasapta.
Pada sektor pertambangan yang berwawasan lingkungan, menurut Edi, tidak bertentangan dengan sektor lainnya. Justru pasca tambang bisa mendukung pariwisata dan lokasi lahan reklamasi bisa dikelola untuk perkebunan warga Desa sekitar.
“Contohnya di Belitung, pariwisata adalah leading sektor, tapi potensi mineral logam, non logam juga tidak boleh ditinggal, begitu juga ketika leading sektor daerah itu misalnya pertambangan, maka pasca tambang bisa disiapkan mendukung sektor pertanian dan pariwisata, juga bersinergi dengan sektor perikanan dan perkebunan,” papar Edi.
Terkait hilirisasi mineral, nilai lebih dari produk mineral yang tercipta, harus dirasakan daerah penghasil. Sehingga terkait pertambangan, Ia berharap ada kebijakan fiskal dan dana bagi hasil (DBH) dengan kepastian nominal yang didapat lebih besar.
“Bukan sebaliknya, justru hilirisasi dilakukan di luar Provinsi penghasil. Jadi hilirisasi seharusnya tidak hanya hasilkan nilai lebih produk logam, tapi mendorong ekonomi daerah penghasil logam, lewat investasi dan terbuka lapangan pekerjaan baru,” sambung Edi.
Ia menjelaskan dari berkembangnya 5 sektor tadi dengan peran masyarakat optimal. Maka akan ada pendapat asil daerah (PAD) dari setiap sektor. Ketika peran masyarakat pada setiap sektor juga menghasilkan keuntungan tentu ekonomi pun akan meningkat.
“Perizinan itu harus dipermudah, reformasi birokrasi juga ditingkatkan. Jika 5 sektor ini berjalan dengan baik dan optimalnya peran serta masyarakat. Maka akan ada imbas pada APBD,” harapnya.
Jika 5 sektor itu sudah berjalan menghasilkan PAD, bila terjadi defisit APBD. Efisiensi tidak perlu dilakukan, karena dapat dibantu dengan DBH yang banyak dan pasti. Kemudian Dana Alokasi Umum (DAU) yang pas, ditambah Dana Alokasi Khusus (DAK), bisa mencukupi kekurangan. Itu bisa terjadi ketika PAD dari 5 sektor sama dengan kebutuhan belanja daerah. “Namun hal itu bukan tidak mungkin jika kita maksimalkan royalti dan dana bagi hasil serta pendapatan usaha dari pelaku usaha lokal meningkat dari 5 sektor ini,” pinta Edi.
Ia juga mengatakan dengan konsep sistem kerakyatan di Perkebunan, mengutamakan keadilan sosial, pemerataan dan partisipasi aktif masyarakat dengan tujuan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat di sektor ini meningkat. Pertanian berbasis masyarakat lokal tentu akan menciptakan para pelaku usaha di sektor pertanian. Dimana mereka adalah masyarakat di sekitar lokasi pertanian dan perkebunan.
Kedua sektor ini bisa digerakan Bumdes atau kelompok tani, bahkan bisa juga mendorong lulusan pelajar SMA yang tidak merantau untuk kuliah. Pengembangan teknologi dalam kedua sektor ini juga harus didistribusikan agar produksi lebih cepat dan produktif.
Hanya saja alih teknologi di sektor Pertanian dan Perkebunan juga tidak gampang, sama dengan moderenisasi sektor perikanan. Karena dengan teknologi terkini, nelayan bisa mendapatkan lokasi dan keberadaan ikan lengkap dengan kedalaman. “Dengan moderenisasi alat tangkap juga, diharap nelayan bisa meningkatkan produktivitas hasil tangkapan,” ujar Edi
Sektor ini perlu peran dari kepala daerah, agar mendorong etika baik pelaku usaha jasa keuangan atau melalui CSR. Dengan mengedepankan keunggulan lokal yang memiliki momen dan ciri khas kebudayaan lokal. Dengan inovasi dan pengembangan budaya dalam mengembangkan objek wisata menjadi tujuan wisata asing dan domestik, bisa dilakukan.
“Peran serta masyarakat pada 5 sektor tadi akan menciptakan kesejahteraan masyarakat. Lewat sistem kerakyatan, alih teknologi dan inovasi ditambah kebijakan fiskal. Tidak hanya PAD akan meningkat, pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga dan kesejahteraan akan tercipta,” tutur pimpinan DPRD Babel dari fraksi NasDem ini.