Bangka Tengah,Seputarbabel.com-Keindahan pulau ketawai memberikan magnet yang luar biasa bagi wisatawan, terutama wisatawan lokal membuat pulau ini selalu ramai dikunjungi disetiap akhir pekan. Air laut yang jernih, pasir pantai yang terbentang putih bersih, dan ribuan pohon kelapa membentang luas di pulau ini, membuat pengunjung betah untuk tinggal sambil menikmati hembusan angin yang sepai sepoi.
Pulau ini mulai ramai dikunjungi wisatawan lokal bahkan sering juga dari wisatawan luar negeri sejak promosi yang gencar dari tahun 2011 hingga sekarang. Pengunjung penasaran akan keindahan pulau ini yang bisa ditempuh dari desa Kurau, Bangka Tengah menggunakan perahu nelayan dengan jarak tempuh kurang lebih 45 menit hingga 1 jam. Selain dari desa Kurau pulau ini juga bisa dikunjungi lewat pelabuhan Pangkalbalam, Pangkalpinang dengan jarak tempuh lebih dari 1 jam.
Namun dibalik semua keindahan itu ternyata ada beberapa fasilitas yang dikeluhkan pengunjung. Terutama belum adanya pondok atau rumah fasilitas tempat untuk santai seperti yang terdapat di pantai pasir padi, pantai matras, pantai air anyir dan pantai lainnya di Bangka.
“Pulau Ketawai bagus seger (enak) mandi disini, air lautnya jernih bersih” ujar Aswan, Minggu (16/06/2017).
Aswan merupakan wisatan lokal dari Pangkalpinang berlibur di pulau ini bersama dengan sanak kelurganya. Ia pergi berlibur di pulau ini karena penasaran akan kabar ke indahannya.
“Sayang pulau ini masih minim fasilitas, padahal pengunjungnya ramai setiap akhir pekan. Rumah atau pondok untuk berteduh tidak ada, padahal pondok ini sangat penting terutama jika hujan tiba” ucapnya.
Berdasarkan penelusuran terdapat 5 tempat mandi dan 2 wc yang terbuat dari terpal di dalam pulau ini yang bisa digunakan pengunjung untuk buang air dan berbilas dengan air tawar setelah mandi air laut. Terdapat 1 rumah dua tingkat yang terbuat dari papan dengan atap nipah didiami oleh 2 orang sebagai penjaga pulau. Ke dua orang penjaga ini merupakan warga desa Kurau yang dipercaya untuk menjaga fasilitas pulau Ketawai. Selain fasilitas tersebut terdapat juga 2 tempat untuk berteduh bagi pengunjung yang terbuat dari Baleho.
Ada juga 2 wc yang permanen terbuat dari semen akan tetapi wc ini tidak berfungsi, tampak dari luar pintu wc terkunci oleh gembok. Terdapat juga bangunan yang diperkirakan akan dibangun wc dan tempat mandi akan tetapi bangunan ini jika dilihat tidak selesai dalam pembangunannya.
Bagi umat muslim yang hendak menunaikan kewajibannya menunaikan shalat terdapat juga mushala kecil yang terbuat dari papan dengan atap nipah.
“Dulu ada tempat untuk bersantai akan tetapi sudah rusak karena menggunakan atap nipah tidak bisa bertahan lama, kalau gak salah dibangun tahun 2011. Fasiltas itu dibangun ketika ada kegiatan kunjungan pelayar dari eropa untuk berlibur” ujar Rouf penjaga pulau Ketawai, Minggu (16/06/2017).
Rouf mengatakan pengunjung sering menginap di pulau ini berserta kelurga sembari menangkap ikan dengan memasang jaring, puket (jaring) tarik dan ada juga yang mancing. Biasanya pengunjung menginap dengan memasang camp dari terpal.
“Kalo ada anak kecil biasanya kita suruh tidur di mushala agar tidak kedinginan. Maklum saja fasilitas disini masih minim, sangat berharap agar pemda segera membangun rumah untuk pengunjung berteduh, sehingga pengunjung semakin betah berlibur di pulau Ketawai” ucapnya.
Lebih lanjut Rouf mengatakan bahwa biaya antar menggunakan perahu dari desa Kurau menuju pulau Ketawai umumnya dibandrol dengan harga 1 juta rupiah dengan muatan bisa mencapai 30 orang bahkan lebih. Pengunjung ramai biasanya pada hari libur seperti hari Sabtu dan Minggu dan melonjak ketika habis lebaran. Pada hari Sabtu dan Minggu kurang lebih terdapat 7 hingga 10 rombongan, sedangkan jika habis lebaran bisa 20 rombongan yang datang dan menginap di pulau ini.(is)