Telan Anggaran Miliaran Rupiah, Wisata Kulong Purun Terbengkalai

Belitung, Seputarbabel.com – Launching pada 20 mei 2023 lalu, wisata kulong purun Desa Air Merbau, Tanjungpandan terlihat seperti wisata mati. Hal itu disebabkan tiadanya pengunjung yang datang.

Bahkan mirisnya lagi, bangunan wisata kulong purun itu terlihat kumuh seperti ditelantarkan begitu saja.

Bahkan lebih memperhatikan lagi, disekitar area bangunan sudah ditumbuhi ilalang dan tumpukan sampah dedaunan yang berserakan.

Menurut kabar, pembangun distinasi wisata kulong purun itu sendiri menelan anggaran begitu fantastis, yaitu milyaran rupiah yang dibangun secara bertahap menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD) dari Pemerintah Desa Air Merbau.

Sumber menyebutkan, pada awal pembukaan wisata Kulong Purun, tempat tersebut ramai didatangi oleh banyak pengunjung. Namun, seiring dengan diberlakukannya tiket masuk dan tiket parkir kendaraan, jumlah pengunjung perlahan-lahan menurun dan tempat wisata tersebut menjadi sepi seperti wisata mati.

“Pada awalnya, banyak pengunjung yang berdatangan, termasuk pedagang UMKM dari masyarakat Desa Air Merbau yang berjualan di sekitar area tersebut. Namun, sejak diberlakukannya tiket masuk dan parkir, jumlah pengunjung semakin hari semakin sepi. Saat ini, tempat wisata tersebut terlihat sepi, bahkan penerangan lampu di area tersebut sudah banyak yang hilang,” ujar sumber, Kamis (9/5/2024).

Selain itu, A juga mengungkapkan, pembangunan Kulong Purun sendiri telah dimulai sejak tahun 2018. Proyek ini dilaksanakan secara bertahap dan terpadu.

Pada tahap awal, pembangunan dimulai dari bagian ujung area Kulong Purun. Namun, setelah dibangun pada bagian ujung, proyek tidak dilanjutkan dan dibiarkan begitu saja. Alih-alih melanjutkan pembangunan secara berkesinambungan, pihak terkait justru memulai pembangunan di bagian lain.

“Pembangunan dilakukan secara bertahap, dimulai pada tahun 2018, jika saya tidak salah. Mereka memulai pembangunan pada bagian ujung, namun sayangnya bangunan tersebut dibiarkan begitu saja dan tidak dilanjutkan. Sebaliknya, mereka membangun di bagian lain. Sedangkan untuk anggaran, diduga sudah mencapai milyaran rupiah.” lanjutnya

Lanjut dia, Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan dan kekhawatiran di masyarakat. Terkait penyebab pembangunan terhenti dan berpindah ke lokasi lain.

Menurut sumber, pembangunan Kulong Purun dapat dilakukan secara terencana, terpadu, dan berkesinambungan, sehingga tidak ada lagi bagian-bagian yang terbengkalai.

Keterlibatan dan komunikasi yang baik antara pemerintah, kontraktor, dan masyarakat juga diperlukan untuk memastikan proyek berjalan lancar dan sesuai dengan kebutuhan warga.

“Masyarakat berharap agar pemerintah dan pihak terkait dapat memberikan penjelasan yang transparan mengenai rencana dan progres pembangunan Kulong Purun ini. Masyarakat menginginkan agar pembangunan dapat dilaksanakan secara komprehensif dan tuntas, sehingga manfaat bagi masyarakat dapat dirasakan secara optimal,” terangnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *