Pangkalpinang – Ratusan personil Satpol PP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung turun ke halaman kantor Gubernur Bangka Belitung untuk mengamankan pelaksanaan demonstrasi, Senin (22/01). Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Yamoa’a Harefa mengatakan demonstrasi ini akan membahas mengenai permasalahan yang timbul akibat Hutan Tanaman Industri yang ada di Kabupaten Bangka Barat.
“Sebanyak lebih dari tiga ribu demonstran akan hadir kali ini, ” ujar Yamowa’a saat memimpin langsung pengamanan di lapangan kantor gubernur.
Menurut Yamowa’a, para demonstran yang berasal dari Kabupaten Bangka Barat ini terdiri atas kepala desa dan warga se-Kabupaten Bangka Barat, LSM dan perwakilan WALHI Nasional. Mereka ingin bertemu dan menyampaikan keinginan warga Bangka Barat kepada pemimpin Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yaitu Gubernur atau yang mewakili.
Mengingat banyaknya jumlah demonstran, Kasat Pol PP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memerintahkan untuk membagi personilnya berjaga di beberapa titik akses masuk Kantor Gubernur, seperti gerbang dan lobi, termasuk anggota satpol PP perempuan pun ikut dilibatkan.
“Anggota satpol PP khusus penanganan huru-hara juga sudah dipersiapkan lengkap dengan atribut pelindung huru-haranya untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya tindakan anarkis, ” ungkap Yamowa’a.
Kemudian, sebanyak empat puluh orang perwakilan demonstran diterima oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Ruang Tanjung Pesona Lt. I Kantor Gubernur Bangka Belitung. Di sana, para demonstran juga sempat berkomunikasi langsung dengan Erzaldi, Gubernur Bangka Belitung melalui telepon genggam. Erzaldi atas nama Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendukung proses pencabutan izin HTI.
“Selain menjalankan administrasi, saya juga menginginkan progress nyata di lapangan oleh warga Bangka Barat, agar wilayah HTI semakin sempit, sehingga pemerintah akan lebih leluasa untuk memutuskan, ” ujar Erzaldi yang sedang bertugas di Jakarta.
Setelah berbicara dengan Gubernur dan Sekretaris Daerah Kepulauan Bangka Belitung, dibuatkan konsep surat. Sore ini atau besok surat yang berisi aspirasi warga Bangka Barat ini dibawa ke Jakarta oleh perwakilan demonstran untuk kemudian dibahas lebih lanjut ditingkat kementerian.