Seputarbabel.com, Pangkalpinang – Bertajuk “Lebih Kuat Menghadapi Tantangan” PT Timah Tbk melakukan pertemuan dengan media lokal di De Cantins cafe & restaurant. Presentasi Perusahaan satu – satunya perusahaan holding tambang di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), dihadiri pimpinan media cetak dan online lokal. Grup Kompas Gramedia, Jawa Pos Grup, Antara dan media online lokal hadir seperti klik dan pimpinan seputar babel hadir.
Kinerja perusahaan PT Timah tahun 2017, capaian pendapatan berkisar Rp 9 triliun dengan laba bersih berkisar diangka Rp 400 – 500 miliar. Karena menurut estimasi produksi logam timah diangka 30.277 metrik ton (mt), dengan harga rata – rata US$ 20,473 per ton penjualan logam timah diatas 29.000 mt. Dalam sambutan sekretaris perusahaan (sekper) PT Timah, Amin Haris Sugiarto mengatakan total pendapatan dan laba bersih tahun lalu belum bisa dibuka.
Kuartal III – 2017, jumlah cadangan timah tercatat 319.120 ton, dengan jumlah sumber daya timah 747.479 ton. Sampai september laba bersih perusahaan tercatat Rp 301 miliar, yang sejak kuartal I – 2017, Rp 66 miliar. Terus meningkat di kuartal II – 2017 Rp 85 makin meningkat kuartal III – 2017 mencapai Rp 150 miliar. “Laba 2017 angka pastinya menunggu audit menjelang akhir Maret atau awal April,” jelas Amin.
Diperkirakan keuntungan Rp 9,7 miliar dengan margin kotor 17 persen, pendapatan perusahaan Rp 6,62 triliun. Masih dari ringkasan finansial kuartalan pendapatan kuartal I – 2017 diangka Rp 2,05 triliun, kuartal II – 2017 pendapat Rp 2,25 triliun dan dikuartal III – 2017, Rp 2,32 triliun. Kenaikan pendapatan memang tidak signifikan seperti laba bersih menjadi bukti stategi kinerja perusahaan.
Dibandingkan 9 bulan pertama 2016 dengan priode yang sama tahun 2017, produksi logam timah naik 43 persen. Belanja modal perusahaan lebih besar, sampai September 2017 Rp 539 miliar priode yang sama 2016 hanya Rp 489 miliar. “Tahun 2018 kita akan lebih fokus ke penamgangan di darat, karena biayanya lebih murah dibandingkan aktivitas produksi di laut,” terang Amin.
Persiapan ekspansi utama membuka tambang darat baru di Babel dan berupa aktivitas eksplorasi normal menelan Rp 108 miliar. Langkah sektor eksplorasi dan produksi Januari – September 2017, juga menelan Rp 174 miliar untuk peningkatan produksi. Kontruksi yang sedang berjalan berkaitan dari kapasitas, rekondisi dan pergantian mesi sampai pengembangan fuming plant.
Strategi operasional perusahaan di 2018, selain pengembangan kapasitas produksi, membuka 2 tambang darat juga melakukan eksplorasi cadangan primer di Babel. Membuat kinerja perusahaan diproyeksi baik, apalagi harga rata – rata di 2018 berkisar US$ 21.000/mt dan US$ 22.000/mt di 2019.
Ekspansi perusahaan menjadi proyek utama di pengembangan bisnis perusahaan, selain fuming dan ausmelt, bore hole mining dan kemitraan stategis. Belanja modal PT Timah Rp 2,23 triliun pada tahun 2018, akan ikut memperkuat anak perusahaan. Rp 422 miliar akan menjadi belanja modal anak perusahaan. Sisanya Rp 574 miliar belanja modal rekondisi, Rp 437 miliar pengembangan serta eksplorasi dan produksi Rp 1,22 triliun. (riz)