Pasar Mulai Serap Logam Timah, Kinerja PT Timah Makin Membaik

Seputarbabel.com, Jakarta – Pasar komoditas logam berangsur pulih, kuartal III-2020 permintaan logam timah tercatat 85,7 Metrik Ton (MT), naik 8,07% bila dibanding kuartal sebelum 79,3 MT. Harga logam timah terus membaik dan berpotensi kembali diangka US$ 20 ribu, karena defisit logam dunia akibat pandemi Covid-19. Pasokan logam dari Indonesia ke pasar global akan mempengaruhi stok, jika tidak diupayakan langsung menjualnya kepada pengguna.

Produksi logam PT Timah 98% memang di ekspor, sedang sisanya diserap pasar domestik. Ekspor kuartal III PT Timah, diserap industri elektronik dan komponen elektronik. Karena dari 68% negara Asia, selain Singapur, negara dengan industri elektronik dan komponen seperti Korea, Jepang, India dan Taiwan. Ketika industri di Tiongkok kembali dibuka, ekspor logam kuartal III anggota Mind Id ini ke negara ini pun naik.

Direktur PT Timah Tbk Mochtar Riza Pahlevi Tabrani membenarkan, jika anggota Holding Industri Tambang ini memang menyerap pasar lain. Karena beberapa negara pemasok logam mereka, belum produksi. Akibat tambang dan industri logan mereka berhenti produksi setelah pandemi covid melanda dunia. “Kuartal III harga logam dunia pun mulai recovery,” sambung Riza.

Ekspor Cina meningkat tahun ini, terlihat naik pada kuartal III seiring industri Tiongkok kembali berjalan. “Karena Industri logam timah mereka di awal tahun tutup dan beberapa tambang mereka tidak operasi. Ekspor kami ke cina biasanya tidak terlalu, tahun ini lumayan, terlihat sudah sangat membaik pada kuartal III,” ungkap Riza.

Sejak industri di Cina, Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa mulai berjalan. Ekspor logam PT Timah pun meningkat pada kuartal III, dari total ekspor Eropa dan Amerika menyerap masing – masing 15%. Jika sebelumnya serapan Asia, didominasi Jepang, Korea, Singapur, tahun ini pasar Tiongkok menyerap lebih besar dari tahun sebelum.

Begitu juga Amerika Serikat,  negara – negara eropa seperti Luksemburg, Swiss, Jerman dan Belanda. “Pasar masih berkembang terus. Buat kita (PT Timah) bagaimana memanfaatkan kondisi saat ini. Supaya produksi tetap berjalan, biji timah di masyarakat tetap kita ambil, ekonomi masih berjalan. Tentu dengan berbagai effort seperti efisiensi dan berbagai upaya (mengatur suplai dan demand logam dunia),” paparnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *