SUNGAILIAT, Seputarbabel.com — Perselisihan yang berbuntut penganiayaan antar oknum Polisi dan Satpol PP terjadi di Kabupaten Bangka.
Kepala Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Dodi Fitridiansyah menjadi korban pengeroyokan oknum anggota polisi berinisial Az yang bertugas di Polres Bangka hingga mengakibatkan memar di bagian mata, tangan dan bahu.
Persoalannya bermula disampaikan Dodi saat terjadi perselisihan antara anaknya dengan cucu Az.
“Cucu Az ini sudah tiga kali mengganggu anak saya. Anak saya ini baru kelas 4 SD. Sedangkan cucu Az ini kelas VIII SMP. Terakhir pulang dari masjid anak saya ditendang hingga masuk ke bandar,” kata Dodi, Minggu (24/3/2024) siang.
Dari kejadian itu, Dodi sempat menasehati cucu Az untuk tidak lagi mengganggu anaknya.
Setelah dinasehat, lanjut Dodii rupanya dia tidak terima dan semalam sekitar pukul 22.30 WIB, bersama keluarganya malah datang ke rumah saya.
Di rumah, kata Dodi sempat terjadi perkelahian dan pengeroyokan. Menurut Dodi ada sekitar 5 orang yang mengeroyok dirinya. Namun ia tidak mengetahui secara pasti siapa saja orang tersebut. Hanya saat kejadian ini, Az belum datang. Keluarga Az sempat berhenti melakukan pengeroyokan lantaran dilerai oleh tetangga sekitar.
“Nah pas sempat dilerai tiba-tiba datang Az ini. Selesai parkir motor di depan rumah tanpa ngomong A dan B, langsung memukul kepala saya. Lalu terjadi lagi pengeroyokan ke saya,” jelasnya.
Akibat pengeroyokan ini, Dodi mengalami sejumlah luka memar di bagian mata, tangan dan bahu terasa sakit. Sementara kepala saat ini masih terasa pusing.
“Usai kejadian, saya langsung visum dan melaporkan ini ke Polres Bangka dan menyayangkan kejadian ini terjadi dan berharap ada proses hukum tetap berlangsung,” ujarnya.
Terpisah menurut sekretaris Pemuda Pancasila Provinsi Bangka Belitung Fahrizan S.IP menyangkan hal itu terjadi menurut Fahrizan sebagai aparat penegak hukum seharus nya oknum Polisi bertugas di Polres Bangka tersebut memberi contoh yang baik bukannya main hakim sendiri,
Seharusnya selaku aparat pencegah hukum memberikan contoh bagi masyarakat bukannya main hakim sendiri,” ungkap Fahrizan
Lebih lanjut pria yang akrab disapa Buntuk, mengutarakan dan mendesak pihak terkait yaitu Propam Polri untuk mengusut kasus tersebut
Seharusnya Propam harus usut tuntas terhadap yang dilakukan oleh oknum itu, jangan sampai terjadi Premanisme terhadap masyarakat, di saat kita menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan, serta nilai-nilai Pancasila,” tuturnya