Molen
Pangkalpinang, seputarbabel.com – Berbagai gebrakan yang dilakukan Walikota Pangkalpinang Maulan aklil (Molen) seharusnya diapresiasi dengan baik…. Kok bisa gitu? …. Ya iya la, sebab dimasa kepemimpinannya yang baru seumur jagung, baru menginjak usia dua tahun, sudah selayaknya selaku masyarakat Pangkalpinang khususnya dan Babel pada umumnya mengapresiasi berbagai gebrakan kinerja pemimpin kota beribu senyuman.
Seperti diketahui H. Maulan Aklil, S.I.P., M.Si. lahir di Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka belitung, 4 maret 1976. Resmi memegang tampuk kepemimpinan menjabat Walikota Pangkalpinang sejak 15 November 2018.
Terbukti, Molen mampu merangkul berbagai lapisan masyarakat, bergerak layaknya seorang pemimpin revolusioner dambaan masyarakat. Dengan kerja nyata berbagai program kerja seperti mempercantik wajah ibukota negeri serumpun sebalai dengan berbagai pembangunan jatidiri ibukota kian terus meningkat seiring berjalannya waktu. Terus berupaya mewujudkan perekonomian demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Investasi di ibukota Provinsi Babel ini kian meningkat.
Pembangunan titik Nol Kilometer menjadi salah satu bukti kerja nyata yang dilakukan sang pemimpin revolusioner, sebab, menginjak usia ke 20 tahun provinsi Kepulauan Bangka Belitung, di mana kota Pangkalpinang ditunjuk sebagai ibukota belum adanya pemimpin yang mencoba mewujudkan jatidiri ibukota, namun semenjak Molen dipercaya menjabat sebagai Walikota terhitung tak sampai dua tahun kepemimpinannya berbagai pembangunan sebuah icon terwujud.
Tak hanya itu, berbagai investasi pun bergulir terus berdatangan, seperti pusat perbelanjaan transmart, pizza hut dan lain” Nya. Yang tentunya berdampak terhadap pengurangan penganguran dan peningkatan perekonomian ibukota.
Program kerja yang dilakukan adalah demi mewujudkan pemerataan tingkat kesejahteraan masyarakat, ibukota yang nyaman bagi masyarakat , aman dan tentunya selalu tersenyum, sehingga kemerataan kesejahteraan disemua lini lapisan masyarakat dapat terwujud.
Dampak positif tersebut diharapkan dapat membangkitkan berbagai investasi, membangkitkan perekonomian masyarakat serta dapat menjadi salah satu ibukota Provinsi di Indonesia yang disegani baik secara nasional bahkan dunia.
Hanya saja, yang sangat disayangkan yakni perhatian serta jiwa kepemimpinannya terkesan dimanfaatkan segelintir suara-suara sumbang yang selalu berpikir negatif. Sehingga apapun program dan kinerja yang telah dilakukan dianggap selalu salah.