Sungailiat,Seputarbabel.com — Masyarakat pesisir dan nelayan di Kabupaten Bangka, khususnya di Kota Sungailiat, menyatakan penolakan tegas terhadap pilihan “kotak kosong” dalam Pilkada 2024. Penolakan ini muncul seiring dengan adanya gerakan yang menjadikan “kotak kosong” sebagai alternatif pilihan dalam pemilihan kepala daerah mendatang.
Albar, salah satu tokoh nelayan di Kabupaten Bangka, menyampaikan keberatannya terhadap opsi “kotak kosong”. Menurutnya, pilihan tersebut tidak memberikan kepastian bagi masyarakat pesisir yang menginginkan pemimpin nyata yang dapat bekerja untuk kepentingan mereka. “Siapa itu kotak kosong? Apakah dia bisa mengambil kebijakan untuk membantu masyarakat seperti yang dilakukan oleh pemimpin sebelumnya?” tegas Albar
Sebagai nelayan yang sehari-hari bekerja melaut, Albar menambahkan bahwa meskipun banyak dari mereka memiliki latar belakang pendidikan yang terbatas, mereka cukup cerdas dalam menentukan pilihan politik. “Kami tidak bodoh untuk memilih kotak kosong. Pak Mulkan adalah orang baik. Kalau ada yang baik, kenapa harus memilih yang pura-pura baik, apalagi kotak kosong yang tidak jelas,” ujar Albar, Jumat (6/9)
Lebih lanjut, Albar menyatakan bahwa masyarakat pesisir lebih memilih untuk fokus pada aktivitas sehari-hari mereka sebagai nelayan daripada terjebak dalam isu-isu yang tidak jelas. “Daripada kami termakan isu yang tidak jelas, lebih baik kami fokus bekerja dan melawan ‘dompet kosong’. Kami lebih baik bekerja, kerja, kerja!” ujarnya dengan semangat.
Penolakan terhadap kotak kosong ini, menurut Albar, mencerminkan harapan masyarakat pesisir dan nelayan Bangka untuk mendapatkan pemimpin yang jelas dan mampu memberikan perhatian terhadap kesejahteraan mereka. “Kami ingin pemimpin terpilih nantinya dapat terus mendukung sektor perikanan dan kesejahteraan masyarakat pesisir di Kabupaten Bangka,” pungkasnya.