Jazz On The Bridge, Sambut 2018 Di Babel

Seputarbabel.com, Pangkalpinang – Para musisi kondang akan meramaikan konser musik, Jazz On The Bridge menyambut malam tahun baru 2018, 30 Desember 2017. Acara yang digelar dengan latar belakang Jembatan Emas tadi, dimotori Idang Rasjidi dan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Artis nasional yang dijadwalkan tampil, Tompi, Rieka Roeslan, Fariz RM, dan Mus Mujiono.

Panitia saat ini sedang mempersiapkan lokasi panggung, serta lokasi parkir. Menurut Ketua GIPI Babel Johan Ridwan Hasan, Jazz On The Bridge diharapkan dapat memberikan daya tarik sendiri selain wisata pantai di Babel. “Karena menampilkan jembatan emas yang menjadi salah satu ikon Kota Pangkalpinang, ini akan memberikan sensasi yang berbeda,” terangnya.

Masih menurut Johan, ide menampilkan sesuatu yang berbeda tadi datang dari Gubernur Babel, Erzaldi Rosman. Lalu ide itu diwujudkan GIPI dengan menggelar pertunjukan jazz di dekat jembatan tersebut. Konser musik jazz tadi pun makin berkelas, setelah GIPI bekerja sama dengan musisi jazz dunia Idang Rasjidi yang merupakan putra daerah. “Tujuan kita membangkitkan sektor pariwisata di Babel,” ujarnya.

Dia yakin pertunjukan jazz di sini akan mendapat perhatian besar dari penikmat musik ini di tanah akhir. Saat ini panitia terus bekerja keras mempersiapkan acara mengingat waktunya telah mepet. Lagipula, “Kita tahu sendiri honor mendatangkan artis saat tahun baru bisa naik berkali lipat. Tapi tidak apa, yang penting acaranya sukses dan membawa pengaruh positif bagi kemajuan pariwisata di Bangka Belitung,” papar Johan.

Idang Rasjidi mengatakan Jazz On The Bridge berbeda dengan konser jazz lainnya, karena digelar di jembatan emas. Ada nilai filosofis yang ingin diambil dalam event tersebut. Dimana akan menampilkan sekitar 20 lagu sampai pergantian tahun 2017 ke 2018. “Kita ingin musik jazz sebagai jembatan antara yang muda dan tua, jembatan antar budaya dan jembatan dalam bermusik,” ungkanya.

Sebagai musisi jazz dunia, dirinya ingin membangkitkan industri musik di tanah kelahirannya. Sehingga Jazz on The Bridge, akan digelar rutin paling tidak tiga tahun berturut. Agar event tersebut bisa menjadi festival dan menarik minat musisi jazz internasional untuk tampil.

“Kami ingin event ini berkembang menjadi festival. Kelebihan musik jazz bisa berkolaborasi dengan aliran musik lainnya dan musik jazz bisa dinikmati semua kalangan bukan cuman untuk mereka yang berdompet tebal,” papar Idang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *