Ir. Endang Kusumawaty : Saatnya Maksimalkan Potensi Sumber Daya Alam Kota Pangkalpinang

PANGKALPINANG,Seputarbabel.com-  Di tengah penghujung jalan kota Pangkal Pinang ini ku sapa sang pencipta alam. Kekagumanku sulit untuk kupendam. Dari siang hingga malam, pesonanya tak pernah padam. Desiran angin yang berirama di pegunungan, tumbuhan yang menari-nari di pegunungan. Begitu indah rasanya, bak indahnya taman di surga. Keindahan alam terasa sempurna. Membuat semua orang terpana, membuat semua orang terkesima. 
Kota ini butuh pemimpin yang dapat mempertahankan potensi alamnya. Pemimpin yang dapat menjauhkan panggang dari api, meski berduyun bahtera di bagan siapi-api. Jangan sampai potensi ini hanya menjadi pengantar impor, yang membuat negeri ini semakin kebergantungan. Kota ini tentu butuh pemimpin yang dapat meningkatkan potensi ekonomi dari sumber daya alam sebagai salah satu jati diri bangsa.

Kota Pangkal Pinang merupakan pusat dari pemerintahan yang merupakan pusat aktivitas bisnis atau perdagangan dan industri di Bangka Belitung yang terkenal akan hasil logam timah dan lada putihnya. Hal ini disebabkan karena kedua komiditi tersebut merupakan komoditas unggulan sebagai komoditi ekspor utama di Kota Pangkal Pinang. 
Oleh karena itulah, jika kita mengunjungi kota Pangkal pinang ini, kita akan menemukan kantor pusat PT. Timah  Tbk. Pangkal Pinang juga merupakan kota penghasil logam tanah jarang yang memiliki nilai jual yang begitu tinggi, sehingga merupakan incaran utama dari negeri lain, seperti China. Berdasarkan hasil survei Badan Geologi, potensi logam tanah jarang (LTJ) terbesar di Indonesia ada di Kota Bangka Belitung dan memiliki nilai jual cukup tinggi, dimana China sanggup membeli puluhan juta per kilogram. 
Inilah yang membuat logam dan timah menjadi komoditi ekspor utama Indonesia yang didapat dari Pangkal Pinang.

Untuk lada putih, berdasarkan realita yang ada, hampir 80-90 persen kebutuhan lada putih dunia dipasok oleh para petani Indonesia. Kualitas lada putih terbaik dapat dijumpai di Pangkal Pinang, dimana BPTB Provinsi Bangka-Belitung telah melakukan penelitian terkait lada putih untuk mengoptimalkan komoditas unggulan di kepulauan ini. Potensi ekspor Pangkal Pinang yang salah satunya dikuasai oleh kedua komoditas ini telah terlihat sejak tahun 2007 dimana neraca perdagangan kota Pangkal Pinang telah mengalami surplus dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yaitu mencapai angka 1.254,43 juta dollar AS, atau naik 17,38 persen dibanding tahun sebelumnya.

Potensi ekonomi yang dimiliki oleh kota Pangkal Pinang ini tentu patut untuk dipertahankan.
     Mari bersama saya kita memaksimalkan potensi tersebut karena tentunya Pangkal Pinang membutuhkan pemimpin yang mumpuni untuk dapat menjaga potensi sumber daya dan potensi ekonomi yang telah dianugerahi oleh Tuhan tersebut. Salah satunya adalah tentu tetap mempertahankan kualitas dan kuantitas produk-produk lokal kota Pangkal Pinang yang telah jelas menjadi kebutuhan dunia saat ini. 
Tentunya, hal ini juga perlu dilakukan dengan tetap mempertahankan potensi tersebut agar jangan sampai dikuasai oleh negeri lain. Niscaya, potensi ekonomi kota Pangkal Pinang tentu dapat mensejahterakan rakyatnya bukan hanya sekedar menjadi piagam kebanggaan semata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *