Pangkalpinang- Euforia pemilihan kepala daerah di kota Pangkalpinang sudah dimulai. Peserta demokrasi lima tahunan, untuk memilih siapa yang terbaik dan diangkat menjadi Walikota dan Wakil Walikota Pangkalpinang Priode 2018-2023.
Partai politik di Dewan perwakilan rakyat Daerah kota Pangkalpinang, sedang sibuk menyusun strategi siapa yang akan mereka usung pada Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Pangkalpinang nanti.
Dari 30 kursi di isi oleh partai politik(Parpol)
1. Partai Gerindra 4 Kursi
2. Partai Persatuan pembangunan( PPP) 4kursi
3. Partai Demokrasi Indonesia perjuangan (PDIP) 4 Kursi
4. Partai Golkar 4 kursi
5. Partai Demokrat 3 kursi
6. Partai Hanura 3 kursi
7. Partai Amanat Nasional (Pan) 3 kursi
8. PKB 1 kursi
9. PBB 1 kursi
10. PKS 1 kursi
11. Nasdem 2 kursi
Masing-masing Parpol telah menentukan pilihan mereka, seperti Koalisi partai PPP dan Gerindra Mengusung Pasangan Saparudin dan Edison Taher. Sebelumnya juga ada koalisi PDIP, PKS, dan Nasdem mengusung Maulana akil dan M. Sopian dan koalisi besar Partai Demokrat, PAN, Golkar, PKB mengusung pasangan Endang Kusumastuti dan Ismiryadi.
Entah apa yang dipikir oleh Partai Hanura dan PBB yang memiliki 4 kursi di fraksi Dprd kota Pangkalpinang belum menentukan pilihan parpol kepada siapa ? . Syarat dukungan minimal 20 % atau 6 kursi untuk dapat mengusung calon Walikota dan Wakil Walikota Pangkalpinang 2018-2023.
Kami pun mencoba menghubungi Ketua Dpc Partai Hanura kota Pangkalpinang Rahman rizal tapi tidak dijawab olehnya, kami juga menunggu di kantor Dprd kota Pangkalpinang untuk mencari informasi siapa yang akan di usung Oleh partai Hanura dan PBB
Akhirnya kami bertemu dengan dua anggota Dprd kota Pangkalpinang dari partai Hanura, Satria maharadikan dan Amir rahman mereka menjawab
” Kami, No Comment. Bukan ranah kami,” Sebutnya
Kami juga menghubungi Ketua Dpd partai Hanura Babel Alex dan Sekjennya Yamin tapi tidak membalas pesan singkat dan telpon kami.
Ketika kami menghubungi mantan ketua Dpd Partai Hanura Babel H. Haryadi mengatakan sungguh sangat disesalkan kalau partai Hanura tidak mendukung pasangan calon kepala daerah .
“Informasinya, Bukan hanya di kota Pangkalpinang saja, tapi di dua kabupaten Bangka dan Belitung juga tidak mendukung pasangan calon juga,” Sebutnya melalui hubungi telpon seluler tadi siang. Selasa(9/1)
Ada apa dengan kepengurusan yang baru ini, sistem partai tidak berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku. Dulu waktu masih satu kursi partai Hanura menjadi rebutan, tapi kenapa tiga kursi tidak ada yang mau. Tanya Anggota Dprd Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tersebut
“Kabarnya, pihak Molen, Udin dan Endang menolak berkoalisi dengan partai Hanura. Jadi dengan keadaan sekarang ini tinggal partai PBB satu kursi, tidak akan cukup untuk berkoalisi untuk mendukung pasangan calon,” sesalnya.
Ia juga mendapatkan informasi tentang ada kabarnya partai Hanura akan menentukan sikap partai entah siapa nantinya yang akan di dukung oleh mereka.
“Sayang, partai besar tidak ada gunanya, jika tidak mahir menjalin komunikasi,” Akhirnya