Gubernur ‘Turun Gunung’ Tinjau Langsung Berbagai Potensi Desa

Seputarbabel.com, Bangka – Desa Paya Benua Kecamatan Mendo Barat kali ini menjadi lokasi Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) ‘turun gunung’. Berbagai kegiatan memang terus dilakukan Erzaldi Rosman sebagai Gubernur untuk dapat meninjau langsung berbagai potensi tiap Desa di Babel. Sebelumnya Ia menghadiri kegiatan di kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syaikh Abdurrahman Siddik (SAS) di Petaling.

Kunjungan Gubernur ke Desa Paya Benua ini didampingi Ketua TP PKK Provinsi, Melati. Gubernur pun melakukan berbagai agenda, dari menghadiri Tabligh Akbar, meninjau usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan kerajinan masyarakat, serta peletakan batu pertama rumah tahfidz Yayasan Daarul Muttaqin hingga peninjauan areal persawahan di Desa Paya Benua.

Terkait areal persawahan, dijelaskan Erzaldi jika bersama Dinas Pertanian dan pihak swasta akan dilakukan kemitraan di lima desa. Desa tersebut salah satunya Paya Benua, sedang 4 desa lainya adalah Kemuja, Zed, Puding dan Labu. Dengan melihat langsung areal sawah ini agar dapat mengembalikan fungsi sawah di Paya Benua yang sudah lama dibiarkan oleh masyarakat.

Areal persawahan itu kini dibuka kembali, setelah sebelumnya telah 10 tahun tidak mendapat perhatian. Sehingga untuk dapat melihat langsung kemajuan program tadi, ia pun turun langsung. Karena target Pemprov Babel tahun ini, 50 hektar sawah dapat dibuka mitra dan masyarakat. Pembukaan sawah, agar masyarakat dapat menambah penghasilan dari hasil panen Padi.

Menurut orang nomor satu di Babel ini, program membuka kembali areal persawahan adalah stategi. Bagaimana disaat komoditi perkebunan turun, ada hasil pertanian lain yang menghasilkan pendapatan petani. Memang perlu edukasi kepada masyarakat Babel agar tidak hanya mengandalkan satu tanaman pertanian saja, walau pun komoditi unggulan. “Saya yakin dengan adanya strategi ini akan lebih besar daya tahan pangan masyarakat,” harap Erzaldi.

Ia menambahkan jika Babel telah berencana membuka seribu hektar areal persawahan tahun 2019. Bahkan di Batu Betumpang, Bangka Selatan telah ada 900 hektar areal sawah dengan pola kemitraan antara masyarakat dan perusahaan swasta. Dengan 200 hektar sawah pola mandiri, sedang sisanya 700 hektar dengan pola program kemitraan desa. “Tahun dengan kita targetkan 3.000 hektar sawah dibuka,” tambah Erzaldi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *