Seputarbabel.com, Bangka Barat – Terus beredar narasi negatif terkait bakal calon Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman. Kini direspon berbagai kalangan penggiat organisasi di Babel. Ada dugaan narasi itu sengaja dibangun dan dikembangkan kalangan tertentu untuk menjatuhkan elektabilitas petahana di Pilgub Babel.
Penyebaran narasi itu dinilai sudah mengarah ke fitnah, sehingga membuat Pemerhati Kebijakan Publik Pemerintah dan Advokasi (PEKA) angkat bicara. Dari Kabupaten Bangka Barat (Babar) Ketua PEKA Babar, Elfi Oktianti menyikapinya. Selasa (3/9/2024) tadi ia pun bersuara ke media. “Sosok pak Erzaldi itu elektabilitasnya tinggi, artinya di Bangka dan Belitung banyak masyarakat masih menginginkan Erzaldi Rosman,” bukanya.
Elfi memastikan ada upaya penggiringan opini negatif dari oknum tertentu yang ingin menjatuhkan elektabilitas Erzaldi di kontestasi Pilkada Babel. “Elektabilitas itu membuktikan masyarakat masih mau beliau memimpin Babel 5 tahun lagi. Tapi karna hal ini pula ‘musuh’ politiknya mungkin menggunakan cara – cara kotor agar dapat menjegal beliau, sungguh ini sangat kita sayangkan sekali,” ungkap perempuan berhijab ini.
Elfi sendiri mengatakan jika meluasnya narasi negatif tadi sudah mengarah ke berbagai fitnah. Perlu diketahui, hanya isu korupsi yang mampu dengan cepat membuat popularitas dan elektabilitas petahana jatuh.
“Fitnah – fitnah ke beliau itu tidak benar. Apalagi hingga menggiring narasi untuk menetapkan Erzaldi Rosman tersangka dalam pusaran kasus korupsi, tentu hal tersebut tidak ada dasar sama sekali untuk dibenarkan,” sebut Elfi.
Ia pun berharap masyarakat cerdas dan mampu menila setiap informasi beredar. PEKA pun meminta masyarakat tidak mudah percaya beragam opini negatif. “Karna akan sangat sayang sekali jikalau masyarakat langsung percaya dengan informasi yang menyesatkan tersebut. Kami pun percaya bahwa masyarakat bisa menilai dengan baik sosok pak Erzaldi,” himbau Elfi.
PEKA pun mengajak berbagai organisasi dan perorangan besama menjadi garda terdepan. Agar dapat membalas dengan data dan fakta, penyebaran wacana dan persepsi itu. “PEKA garda terdepan untuk sepenuhnya melawan fitnah – fitnah yang menjerumuskan tersebut,” tambah Elfi.