Dewan Tak Dihargai, Pansus Raperda Kepemudaan Tak Dihadiri Eksekutif

Seputarbabel.com -Undangan Pansus Raperda Kepemudaan dari DPRD Provinsi Bnagka Belitung (Babel), Selasa (17/10) pukul 09.00 WIB untuk mambahas tentang kepemudaan dan organisasi kepemudaan, tidak dihadiri oleh perwakilan eksekutif.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Pansus Raperda Kepemudaan, Adet Mastur, Selasa (17/10). Adet mengatakan, dari tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang diundang, yakni Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Kesbangpol dan Biro Hukum, setelah ditunggu kehadirannya dalam pansus yang dijadwalkan pada pukul 9.00 WIB, ternyata sampai pukul 11.00 WIB, hanya perwakilan dari Dispora yang hadir dalam pansus.

“Yang diundang hari ini adalah Dispora, karena mereka itu adalah eksekutornya, terus Kesbangpol, karena berhubungan dengan organisasi kepemudaan, dan ketiga yaitu Biro Hukum, cuma yang datang dalam forum itu dari Dispora, itu pun hanya staf dan Kasi,”sesal Adet.

Ketua Pansus ini juga merasa lembaga legislatif “dilecehkan” dengan ulah ketiga OPD yang tidak hadir.

“Seolah-olah kita (legislatif-red) ini, kurang dihargai lah oleh mereka-mereka (OPD-red). Mereka itu tidak menghargai dewan, tidak menghargai lembaga. Ini lembaga, bukan perorangan. Maka dari itu saya selaku pimpinan rapat dan Ketua Pansus langsung mengskor sampai besok (18/10),”tegas Adet dengan kecewa.

Lanjutnya, ketidakhadiran dari tiga OPD tanpa alasan yang jelas, karena sudah ada surat undangan sebelumnya.

“Saya pikir, undangan tidak terlalu dadakan, karena minggu kemarin, kita sudah rapat dan memerintahkan notulen untuk berkirim surat kepada mereka yang diundang, dan kemarin (16/10) sebenernya kita sudah rapat dan sudah diberitahukan bahwa ‘kita besok (hari ini) akan rapat kembali, dan kenapa hari ini mereka tidak hadir tanpa keterangan,”sesal Adet.

Lembaga legislatif meminta OPD untuk dapat lebih disiplin, dan jangan sampai melecehkan lembaga legislatif dengan tidak hadir tanpa keterangan yang jelas.

“Kita yah meningkatkan disiplin, kalau rapat mulai jam 9, ya jam 9, nah, kita beri toleransi (ketelatan) lah, samping satu jam, ternyata sampai jam 10 juga belum ada, makanya itu rapat kita batalkan. Jangan sampai lembaga (legislatif), lembaga dilecehkan!,” tegas Adet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *