CSR PT Timah Dorong Peningkatan Ekonomi

Seputarbabel.com, Pangkalpinang – PT Timah Tbk sebagai anggota holding pertambangan, tetap meningkat kontribusinya ke daerah. Tahun 2018, corporate sosial resposibiliti (CSR) PT Timah, akan merubah pola penyaluran sehingga lebih cepat dirasakan. Bukan hanya itu mereka akan mendampingi, ide kreatif masyarakat agar memiliki usaha. Rencana penyaluran CSR PT Timah 2018, program kemitraan Rp 10 miliar dan bina lingkungan Rp 9,3 miliar.

Menurut Kepala Divisi (Kadiv) CSR PT Timah Ali Syamsuri kepada wartawan belum lama ini, mereka akan mencoba proses penyaluran program kemitraan lebih cepat. Kalau selama ini harus menunggu 6 bulan, ke depan CSR PT Timah akan memformukan per triwulan atau per caturwulan. “Metodenya akan coba kita rubah, kalau selama ini per semester masyarakat terlalu lama menungu, per triwulan atau per empat bulan. Harapannya perubahan perekonomian,” ungkapnya.

Mengingat pentingnya perusahaan ‘plat merah’ ikut mendorong pertumbuhan ekonomi, kegiatan masyarakat di wilayah produksi diharapkan berkontribusi meningkatkan ekonomi. Itulah sebabnya CSR PT Timah juga akan mengurangi bantuan – bantuan tunai, sehingga dapat mendukung bergeraknya aktivitas produktif masyarakat. “Kedepan
Program Kemitraan, CSR dan Bina Lingkungan kedepan kita akan banyak ke arah bantuan yang sifatnya produktif kepada masyarakat. Pembinaan, bantuan permodalan usaha, hal – hal yang sifatnya produktif,” terang Ali

Tidak hanya bantuan kemitraan dalam bentuk pinjaman, CSR PT Timah juga akan menantang masyarakat terdekat dengan wilayah produksi. Sehingga bagi masyarakat yang mempunyai kegiatan produktif, dinilai mampu membuka lapangan usaha mereka akan dibantu dari sisi permodalan dan pendampingan. “Kita menantang masyarakat bagaimana mereka bisa menciptakan lapangan – lapangan usaha,” kata Ali.

Menurut Ali, CSR PT Timah saat ini berencana mencari ide – ide kreatif masyarakat agar disayembarakan. Karena Program Kemitraan bagi mitra binaan selama ini, bantuan permodalan usaha memerlukan jaminan. Dengan adanya sayembara diharapkan ditemukan aktivitas usaha yang secara kajian analisis keekonomiannya, memungkinkan untuk dibantu dan didampingi sehingga ikut berkontribusi bagi peningkatan ekonomi. “Aturannya memungkinkan ada usaha yang diinisiasikan BUMN,” tambah Ali.

Perlu diketahui menurut ekonom INDEP, Eko Listiyanto penciptaan lapangab kerja memang menjadi tantangan ekonomi Indonesia tahun 2018. Walau pun dirinya memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional bisa mencapai 5,4 persen. Dengan indikasi tahun politik nasional, tidak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. “Sektor perkebunan dan pertanian dapat menyumbang pertumbuhan. Penciptaan lapangan kerja menjadi tantangan,” jelasnya.(riz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *