Seputarbabel.com, Pangkalpinang – Rancangan peraturan daerah (raperda) tentang arsitektur bangunan berciri khas Negeri Serumpun Sebalai, mulai digodok.. Jumat (11/12/202) di ruang Banmus digelar Focus Group discussion (FGD) dan uji publik naskah akademik raperda inisiatif DPRD ini. Raperda ini menjadi penting karena bukan hanya soal icon suatu wilayah saja yang telah sejak lama direncanakan.
Badan pembentukan peraturan daerah (Bapemperda) DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), memastikan ini raperda pertama, pembuatan naskah akademik dilahirkan lewat pemikiran para putra daerah. Ketua Bapemperda DPRD Babel Nico Plamonia Utama mengatakan raperda ini telah lama menjadi diskusi mereka di fraksi maupun antar lintas komisi.
“Bentuk komitmen kami kepada kearifan lokal terbukti inilah naskah akademik pertama dikerjakan murni putra – putri terbaik Babel dari latar belakang keilmuan yang mumpuni,” papar ketua fraksi Demokrat ini kepada media daring ini.
Ia mengigatkan agar penyusunan tentang raperda arsitektur bangunan berciri khas Provinsi Babel. Sehingga kepada pihak UBB dapat mengakomodir berbagai pihak seperti pemangku adat, pemerhati sosial, pemerhati budaya, pemerhati pariwisata dan PT timah.
“Tdak sedikit arsitektur di Babel, bahkan beberapa icon kebanggaan berhubungan dengan PT Timah. Arsitektur dari kolonial Belanda dan sejarah pertimaham masih berkaitan dengan PT Timah,” terang Nico.
Memang terlihat sulit menggabungkan pemikiran mereka semua, tapi Nico yakin dengan kebersamaan dan sebuah tekad membangun daerah, semua akan mudah dilewati. “Inilah komitmen bapemperda, kami akan selalu menggandeng kawan – kawan di daerah untuk munjang kinerja pembentukan peraturan daerah di Babel,” buka anggota DPRD dapil Pangkalpinang ini.
Hadir dalam FGD selain tim raperda dari arsitektur bangunan berciri khas Babel dari UBB, perwakilan pemangku adat, PT Timah Tbk, pemerhati sosial, pemerhati budaya, pemerhati pariwisata dan Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Babel, Rofiko Mukmin. “Hari ini alhamdullilah, akhirnya kita bisa berdiskusi membangun naskah akademik. Mohon masukan dari kita bisa memberikaan hasil terbaik,” aku Nico.