https://seputarbabel.com/wp-content/uploads/2023/11/IMG-20231120-WA0032.jpg

Kenapa Penting Bagi PT Timah, Mengembalikan Ekosistem Laut

Seputarbabel.com, Bangka – Memiliki izin usaha pertambangan (IUP) di laut Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dan Kepulauan Riau. PT Timah Tbk dalam memanfaatkan sumber daya mineral timah di laut, tidak mengabaikan langkah – langkah untuk menjaga ekosistem laut.

Itulah sebabnya, reklamasi laut juga menjadi konsentrasi anggota Mind Id ini. Program transplantasi karang dan fish shelter, sebagai cara reklamasi PT Timah di laut Babel. Ini diakui Dosen Ilmu Kelautan Universita Bangka Belitung (UBB), Indra Ambalika berhasil dan patut dicontoh.

Ini dilakukan sejalan dengan salah satu misi perushaan, melaksanakan tata kelola penambangan yang baik dan benar. Serta merealisasi visi, menjadi perusahaan pertambangan terkemuka di dunia yang ramah lingkungan. Itulah konsentrasi melakukan reklamasi di laut juga menjadi fokus perusahaan.

Menurut Indra untuk tranplantasi karang yang dilakukan di Pulau Putri, Perairan Matras, Pantai Rebo, Pulau Panjang dan Tanjung Melala terbilang berhasil, meskipun tentu masih harus dilakukan beberapa pembenahan.

Sedang fish shelter tersebar di kawasan Penyusuk, Pantai Matras, kawasan Rebo, Pulau Panjang, Tanjung Kubu, Pulau Pemain, Karang Aji dan Perairan Tanjung Ular semuanya hampir terbilang berhasil setelah dilakukan pemantauan secara berkala.

“Untuk rumah ikan keberhasilannya dari hasil monitoring sudah menjadi tempat ikan bermain, sudah menjadi habitat baru di laut. Untuk transplanatasi karang masih belum menggembirakan, yang bagus itu di Pulau Putri,” ungkap Indra.

Meski belum semuanya berhasil, menurutnya PT Timah memiliki komitmen untuk perawatan, penyulaman, dan penggantian media yang rusak. Namun, tak dapat dipungkirinya faktor alam menjadi hal yang tak bisa dihindarkan sehingga hasilnya belum semuanya maksimal.

Ia mengakui rehabilitasi laut menang tidak mudah, ada beberapa komponen harus diperhatikan yakni menjaga kualitas air laut, habitat dan populasi. PT Timah telah melakukan rehabilitasi habitat dengan membuat rumah ikan dan terumbu karang. “Rehabilitasi populasi ini kita usulkan untuk yang bernilai ekonomis tinggi,” terang Indra.

Kedepan, rehabilitasi populasi untuk memperbanyak jumlahnya harus dilakukan anggota Holding BUMN Industri Pertambangan ini. “Kita usulkan untuk populasi bernilai ekonomis tinggi, cumi bangka. PT Timah akan menjadi pionir jika melalukan ini. Karena kan biasanya orang merilis anak tukik, tapi untuk rehabilitasi populasi kita merilis anak cumi,” papar Indra.

Komitmen perusahaan melakukan reklamasi laut, telah dilakukan sejak 2016. Ini dibenarkan Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Siahaan.

Ia menyebutkan reklamasi laut tidak hanya transplantasi karang dan fish shelter, bentuk lain juga mereka lakukan. Antara lain dengan menanam mangrove, pamasangan penahan abrasi, yang mereka lakukan untuk wilayah operasional Kepri dan Riau.

“Kalau di Babel bentuknya fish shelter dan tranplantasi karang, kalau di Riau dan Kepri kita melakukan penanaman mangrove dan membangun penahan abrasi pantai. PT Timah berkomitmen untuk melakukan penambangan Good Minning Practice yang memperhatikan ekosistem lingkungan,” papar Anggi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *