Seputarbabel.com, Pangkalpinang – Polemik pemotongan uang makan Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang. Menjadi perhatian Wakil Ketua DPRD Pangkalpinang Rosdiansyah Rasyid, apalagi aparatur tenaga medis pun ikut dipotong. Menurutnya akan lebih baik, jika memangkas anggaran untuk dinas luar (DL) Dewan Kota.
Solusi kongrit disampaikan Dian Rasyid, biasa dia disapa, kepada wartawan Kamis (23/4/2020) siang. Jika memang Pemkot Pangkalpinang langsung memotong uang makan seluruh ASN. “Kalau kita sarankan potong saja anggaran DL kita di Dewan Kota,” pintanya usai melakukan diskusi dengan beberapa fraksi.
Ia juga mengatakan akan lebih bijak jika mencari alokasi anggaran untuk dilakukan perubahan atau dipindahkan. Karena kewenangan refocusing dan realokasi anggaran bisa dilakukan Pemkot Pangkalpinang. “Perubahan anggaran bisa dilakukan Pemda tapi masing di dalam anggaran belanja daerah,” terang Dian.
Sebelum menyampaikan usulan kongkrit tadi, Dian telah melakukan komunikasi lintas fraksi. Hadir Ketua Fraksi Depati MA Gandhi dan beberapa anggota . “Intinya jika sumbangan, jangan ada surat pernyataan bersedia atau tidak bersedia diatas materai. Apapagi tenaga medis adalah garda terdepan yang seharusnya dapat tambahan insentif bukan malah dipotong,” tambahnya.
Kebijakan pemotongan uang makan para PNS Pemkot Pangkalpinang, tentu berlaku global tanpa tebang pilih. Padahal dari angka estimasi Rp 400 ribu – 1 juta dari tiap PNS akan ada potensi uang beredar mencapi Rp 4 miliar. “Okelah para guru dan aparatur karena pandemi work from home. Lalu aparatur pelayanan kesehatan?!,” sambung Dian.
