https://seputarbabel.com/wp-content/uploads/2023/11/IMG-20231120-WA0032.jpg

PT Timah Sebar 3.300 Artificial Reef, Reklamasi Laut Bangka

Seputarbabel.com, Pangkalpinang – Sejak beberapa tahun terakhir PT Timah Tbk telah menanam 3.300 unit Artificial Reef di Laut Bangka. Itu dilakukan sebagai bentuk reklamasi laut di wilayah operasionalnya, agar bisa tumbuh ekosistem dan mendatangkan manfaat ekonomi berkelanjutan. Artificial Reef dikembangkan bekerjasama dengan Universitas Bangka Belitung, melibatkan masyarakat nelayan sekitar.

Sebaran Artificial Reef yang dilakukann PT Timah menggunakan fish shelter dan transplantasi karang disebar diantaranya di kawasan Pulau Pemain, Pantai Gunung Namak, Perairan Matras, Karang Kering Rebo, Karang Melantut, Pulau Putri, Pulau Panjang, Karang Aji, Karang Tanjung Ular, dan Tanjung Melala.

Menurut Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Siahaan, beberapa kawasan yang telah diletakkan fish shelter bahkan sudah menjadi kawasan pemancingan dan wilayah tangkap nelayan. “Beberapa kawasan yang diletakkan fish shelter sudah menjadi kawasan pemancingan dan tangkapan nelayan dan dari pemantauan tim saat ini sudah ada yang menjadi tempat cumi bertelur,” katanya.

Dijelaskan Anggi dalam melaksanakan reklamasi laut PT Timah mengacu pada Rencana Reklamasi yang ditetapkan dan disetujui terlebih dahulu. Kebehasilan dalam melakukan reklamasi laut telah menunjukkan hasil yang positif. Hal ini terlihat dari Indeks Keanekaragaman jenis ikan andalan (H’) 1,412-3.232 dari standar nilai yang diharapkan H’ > 1,5.

“Untuk fish shelter terbilang berhasil, untuk transplantasi karang kedepan harus lebih fokus, karena ada juga yang pertumbuhannya terpengaruh cuaca. Karang memiliki sensitifitas dan kondisi arus, gelombang yang berubah tentu mempengaruhi” terangnya.

Lebih lanjut, Anggi menyampaikan dengan melibatkan nelayan sekitar diharapkan akan ada dampak positif, bagi wilayah tangkap. Hanya saja saat ini koordinat belum dibuka PT Timah karena masih masa pertumbuhan. “Nanti kalau hasil survei kami ini sudah siap, koordinatnya kita beritahukan ke desa sehingga itu bisa menjadi nilai tambah terhadap hasil tangkapan nelayan,” tuturnya.

Beberapa tempat yang telah diletakkan fish shelter dan transplantasi karang juga telah menjadi spot Wisata snorkling dan diving bagi para wisatawan. “Pulau Panjang, Pulau Putri itu sudah dijadikan spot diving dan snorkling karena nelayannya sudah tau disitu ada karang yang bagus,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *