https://seputarbabel.com/wp-content/uploads/2023/11/IMG-20231120-WA0032.jpg

Bantuan Modal Bagi Petani Dukung Program Pemerintah

Seputarbabel.com, Pangkalpinang – 224 usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) mitra binaan tersebar di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) hingga Karimun dan Meranti. Mendapat bantuan permodalan dari program kemitraan PT Timah Tbk, semester I tahun 2019. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel, mengapresiasi bantuan modal yang diberikan kepada sektor pertanian.

Karena dengan mendorong peningkatan perekonomian pelaku usaha sektor pertanian, akan mendukung program pemerintah. Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Babel, Yanuar mengatakan itu. “Bantuan modal usaha kepada petani dapat mendukung program pemerintah daerah. Guna mewujudkan swasembada pangan,” katanya.

Ditambahkan Yanuar saat penyerahan dana program kemitraan PT Timah di gedung Graha Timah akhir bulan kemarin. Bantuan kemitraan, dinilai sangat membantu peningkatkan produksi petani dan mengurangi ketergantungan impor masyarakat daerah. “Kita harap bantuan kepada petani dapat memudahkan mereka mengembangkan usahanya. Dan dimanfaatkan dengan tepat,” jelasnya.

Pemrov berharap para petani bisa memanfaatkan bantuan dana tersebut untuk peningkatan kinerja usahanya. “Sejauh ini, untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat seperti beras, cabai, bawang merah dan sayur mayur lainnya masih dipasok dari Pulau Jawa dan Sumatera, karena hasil pertanian lokal yang masih kurang,” tambah Yanuar.

Anggota Holding BUMN Industri Pertambangan ini akan mendorong petani mengakses program kemitraan. Ini dikatakan Kepala Bidang Kemitraan PT Timah Erwan Sudarto, menurutnya permohonan bantuan dari petani menurun. “Dengan sosialisasi dan pendekatan kepada kelompok tani, kepala desa dan organisasi masyarakat lainnya,” terangnya.

Sebelumnya, sebanyak 224 usaha kecil menengah (UKM) mitra binaan PT Timah Tbk menerima dana program kemitraan semester pertama 2019. Semester I tahun 2019 ini disalurkan Rp 7,2 miliar kepada 224 mitra binaan dengan berbagai sektor. Sektor jasa perdagangan memang masih menjadi penerima paling besar, disusul sektor perikanan, peternakan, pertanian dan perkebunan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *