https://seputarbabel.com/wp-content/uploads/2023/11/IMG-20231120-WA0032.jpg

Pendapatan Tidak Lagi Dari Bisnis Logam Timan

Seputarbabel.com, Pangkalpinang – Dengan pendapatan perusahaan sepanjang tahun 2018, Rp 11.050 miliar, menjadikan pendapatan PT Timah Tbk naik 19,88 % dari tahun sebelumnya. Pendapatan tidak hanya berasal dari bisnis logam timah, karena produk hilir dan rumah sakit juga berkontribusi terhadap pendapatan emiten berkode tins tersebut.

Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk, Amin Haris Sugiarto menyebutkan bahwa bisnis logam timah menjadi kontributor terbesar.  Dengan komposisi sebesar 91,88 % dari seluruh pendapatan usaha PT Timah tahun 2018, kontribusi bisnis produk hilir sebesar 3,87 % dan bisnis rumah sakit sebesar 2,19 %. “Sampai akhir tahun 2018 penjualan logam timah naik sebesar 33.818 Mton yakni naik 13,05 % dibandingkan tahun 2017 sebesar 29.914 Mton,” katanya dalam rilis Senin (11/03/2019).

Pemiliki lahan konsensi tambang terbesar di Bangka Belitung tersebut mengungkapkan pertumbuhsan positif terhadap penjualan logam timah sejalan dengan pertumbuan produksi sebesar 10,56% dari yang awalnya 30.249 Mton di tahun 2017 menjadi 33.444 Mton di tahun 2018.

Amin melanjutkan, sampai dengan akhir tahun 2018 lalu, ada kenaikan sebesar 21,85% terhadap beban pokok pendapatan PT Timah menjadi Rp 9.372 miliar. Meskipun begitu, diakui Amin, penurunan harga bahan bakar jelang akhir tahunlu la menjadi angin segar yang berdampak positif terhadap profitabilitas PT Timah.

Sebagai informasi, di tahun 2018 lalu, PT Timah mengalokasikan belanja modal sebesar Rp1.185 miliar. Sejumlah 23,65% dari belanja modal tersebut digunakan untuk mesin dan instalasi. Sementara itu, 14,33% lainnya untuk peralatan eksplorasi, penambangan, dan produksi, sedangkan sisanya digunakan untuk pembelian aset berupa tanah, bangunan, peralatan, dan lain sebagainya. ^

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *