Seputarbabel.com, Pangkalpinang – PT Timah Tbk menerima kategori single A plus (idA+) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Peringkat TINS ini untuk periode 7 Juni 2018 hingga 1 Juni 2019. Outlook untuk peringkat korporat adalah stabil. Dengan kategori idA+ artinya peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan.
Dengan begitu PT Timah dinilai mencerminkan biaya produksi perusahaan relatif efisien, dengan didukung kegiatan operasional terintegrasi. PT Timah juga memiliki proteksi kuat terhadap arus kas, serta memiliki struktur permodalan yang moderat. Peringkat tetap dibatasi, jika cadangan timah menurun akibat kegiatan penambangan ilegal.
Peringkat dapat dinaikkan jika secara signifikan mengurangi kegiatan penambangan ilegal di area konsesinya. Peringkat berpotensi diturunkan, apabila penambahan utang baru lebih besar dari yang diproyeksikan tanpa dikompensasi oleh kinerja bisnis yang lebih baik. Begitu juga fluktuasi harga timah global mengganggu pendapatan dan profitabilitas perusahaan.
Sejak 31 Maret 2018, pemegang saham kelas A tins adalah pemerintah, sedangkan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) memegang saham kelas B tins sebesar 65 % dan publik sebesar 35 %. Tahun 2018, hingga kuartal I dapat diketahui 87,7 % pendapatan berasal dari produksi timah ingot.
Berdasarkan siaran pers Pefindo, Obligasi Berkelanjutan I 2017 juga mendapat peringkat idA+. Sementara, Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahun 2017 mendapat peringkat idA+(sy). Tanda plus (+) menunjukkan bahwa peringkat itu relatif kuat dan di atas rata-rata kategori. Adapun akhiran (sy) memiliki makna peringkat memenuhi prinsip syariah.
