PANGKALPINANG,Seputarbabel.com-Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Abdul Fatah menyebutkan bahwa Babel memiliki harta karun yang sampai saat ini belum dikelola oleh negara.
Hal ini diungkapkan sesuai pertemuan dengan komisi VII DPR RI yang berkunjung ke kantor Gubernur Babel. Senin,(30/4/2018). Dalam kesempatan ini salah satu anggota komisi VII DPR RI menyebutkan adanya zat zat yang bernilai tinggi tapi dibiarkan tampa dikelola dengan benar.
“Babel milik Thorium yang bernilai tinggi dan ekonomis yang dibiarkan begitu saja,”Sebut Kurtubi.
Mendapatkan masukan dari Anggota komisi VII DPR RI. Wagub Babel langsung merespon dengan baik masukan tersebut.
“Kita akan mendorong pemerintah pusat yang memiliki kebijakan pengelola mineral ikutan tersebut. Agar membuat aturan tentang tenaga kenukliran, demi kesejahteraan masyarakat Babel,” ungkap Abdul Fattah
Pemerintah daerah pun telah mendorong DPR RI untuk menyelesaikan undang undang mineral ikutan tersebut sedang dibahas.
“2018 ini kami sudah mendorong DPR RI untuk mengasah Undang undang tersebut. Insya allah 2019 ini akan selesai, saat ini sedang disinkronisasikan dengan Depkumham,” Ujarnya
Abdul Fattah juga menyebutkan bahwa mineral ikutan dari penambangan timah, menjadi aset berguna untuk pembangkit listrik tenaga nuklir.
“Thorium adalah harta karun masyarakat Babel,” tegasnya
Jika memang barang berharap tersebut masih disimpan oleh PT. Timah maka barang tersebut banyak. Inilah harta karun yang ia sebut. Jangan jangan barang tersebut tidak ada lagi karena tidak ada aturan yang jelas untuk pengelola mineral ikutan tersebut.
“Semoga harta karun tersebut bisa diberikan kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat Babel,” pungkasnya.
