Direktur Utama PT Timah Mochtar Riza Pahlevi Tabrani, selain pembagian deviden meningkat menjadi 35 % dari laba Rp.502 miliar. Kinerja operasional dan keuangan juga berdampak, meningkatkan kewajiban pajak dan royalti. “Ada peningkatan secara signifikan pada kinerja operasional dan keuangan,” ujarnya.
Menurut International Tin Association (ITA) konsumsi logam timah 2017 meningkat 3,2 %, tidak hanya digunakan untuk elektronik dan tin plate saja. Melainkan juga dikembangkan dalam pembuatan batere lithium, penggunaan komponen industri dan otomotif hingga PVC stabilizer yang lebih ramah lingkungan.
Kebutuhan timah dunia diproyeksikan akan meningkat, karena penggunanaan timah yang terus berkembang. Tentu industri pertimahan di tanah air harus terus tumbuh dan berkembang. PT Timah melalui anak perusahaan, PT Timah Industri telah memproduksi tin chemical dan tin solder. Saat ini penjualan produk hilir timah itu mengalami peningkatan signifikan.
Upaya peningkatan kinerja operasional, menjadi produktif dan efisien. Selain sinergi dengan anggota Holding BUMN Industri Pertambangan juga dengan BUMN lainnya. Sinergi yang dilakukan dengan anggota holding, yaitu PT Bukit Asam Tbk dan PT Aneka Tambang Tbk terkait kegiatan eksplorasi dan pengadaan bahan baku.
Untuk kegiatan eksplorasi, kerjasama dengan PT Aneka Tambang terkait jasa pemboran darat untuk pengembangan tambang timah primer. Dalam proses peleburan logam timah, bekerja sama dengan PT Bukit Asam Tbk. Sinergi dengan BUMN lainnya, bekerja sama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terkait kerjasama layanan perbankan.
