PANGKALPINANG,Seputarbabel.com-Prahara Tapal batas Ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hingga saat ini menjadi permasalahan di pemerintah kota Pangkalpinang.
Permasalahan ini menjadi permasalahan yang krusial bagi pemerintah kota Pangkalpinang untuk menyelesaikan permasalahan Tapal batas Ibukota ini dalam musyawarah rencana pembangunan Rancangan kerja pemerintah daerah kota Pangkalpinang 2019 ini. Senin(26/3) di hotel Bumi asih kota Pangkalpinang.
Kegiatan yang dihadiri oleh RT dan Rw, Lurah,Camat dan organisasi pemerintah daerah se kota Pangkalpinang, turut hadir kepala Bapeda provinsi kepulauan Bangka Belitung Fery Insani. Memetakan seperti apa prioritas utama pembangunan daerah yang notabene wajah provinsi kepulauan Bangka Belitung ini.
Kepala Dinas Perkerjaan Umum dan Penataan Ruang kota Pangkalpinang mengatakan masalah tapal batas Ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah menjadi permasalahan yang sangat krusial.
“Lah tiga Walikota Pangkalpinang ganti masalah ini belum diselesaikan hingga saat ini,” ungkap Suparlan Dulasfar
Suparlan juga menjelaskan kami sudah melakukan loby hingga pertemuan dengan dua kabupaten Bangka dan Kabupaten Bangka tengah. Waktu itu Pjs. Walikota Pangkalpinang juga hadir dalam pertemuan dengan. Dua Kabupaten tersebut.
“Tidak ada senti pun yang mau mengalah untuk Ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini, semuanya egoisme. Hanya mementingkan kepentingan pribadi Kabupaten masing masing,” ungkapnya dengan nada sedikit sedih
Tahun ini kami menyiapkan program mengenai penyelesaian permasalahan ini. Kota Pangkalpinang ini luas hanya sebatas teorinya saja tapi nyatanya tidak sesuai dengan angka di dalam teorinya.
“Sudah berkali kali rapat koordinasi dilaksanakan tapi tidak mengahasilkan apa apa. Tidak ada yang mau mengalah, Padahal kota Pangkalpinang ini Ibukota,” Sebutnya
Jika ini terus terjadi maka kedepan pembangunan apa saja bisa salah kerena banyak melanggar aturan hukum dan bisa menjadi permasalahan dikemudian hari.
“Katanya Pangkalpinang ini Notabene Ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Masak dapur dan kamar di Bangka Tengah tapi ruang tamu dan depannya dikota Pangkalpinang,” Tegasnya.
Kami kemaren sudah membangun jalan di wilayah kelurahan Parit lalang tapi kabupaten Bangka Tengah mengklaim bahwa daerah tersebut. Kalau terus seperti ini bisa bisa kami dipenjara akibat tapal batas ini.
“Tata ruang adalah berkaitan dengan permasalahan pembangunan secara keseluruhan, jadi jika tata ruang kita tidak ditata dengan baik, kita mengusulkan apa akan melanggar aturan,” tegasnya
Suparlan sangat kecewa dengan permasalahan ego struktural yang selama ini tidak ada yang mau mengalah dengan permasalahan ini tidak selesai hingga saat ini.
“Masalah ini jangan sampai menjadi dosa yang diwariskan kepada pengurus kita nanti, akibat dari masalah tapal batas Ibukota ini,” Akhirnya