BALI,Seputarbabel.com- Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman mensinyalir terjadinya kemacetan di beberapa kota besar sekarang ini akibat kekurangan SDM berkompetensi di bidang transportasi. Sehingga kurang kemampuan membangun dan mengatur struktur dan rekayasa perlalulintasan di daerah.
“Salah satunya tenaga ahli bersumber dan merupakan alumni STTD ini. Bangka Belitung sangat membutuhkan SDM lulusan STTD,” kata Gubernur Erzaldi saat bertindak sebagai pemateri di Acara Rapat Koordinasi Sipencatar Pola Pembibitan Sekolah Tinggi Transportasi Darat Tahun 2018, di The Westine Resort, Nusa Dua, Bali, Selasa (13/3/2018).
Kegiatan yang dihadiri beberapa gubernur, bupati dan wali kota se Indonesia ini, Gubernur Erzaldi dipercaya sebagai narasumber III. Adapun tema kegiatan yang diusung kali ini mengenai “Peran Pemerintah Daerah dalam Pembiayaan Pola Pembibitan”.
Bangka Belitung berada di posisi strategis dalam pelayaran nasional. Dikatakan Gubernur Erzaldi, hal tersebut dikarenakan potensi laut memenuhi syarat kedalaman maksimal untuk pelabuhan nasional bahkan internasional. Selain itu, hanya berjarak satu kilometer dari bibir pantai, sudah memasuki wilayah laut dalam.
Laut Bangka Belitung cukup dalam. Tak perlu jauh dari daratan, sudah bisa menemukan laut berkedalaman sampai 23 meter. Gubernur Erzaldi menambahkan, wilayah Babel termasuk ke dalam lintasan ALKI 1. Pengembangan wilayah Babel pasti lebih cepat jika mampu memikirkan dan membuat terobosan membangun konektivitas antara wilayah darat, laut dan udara.
Lebih jauh Gubernur Erzaldi menjelaskan, pemanfaatan sejumlah potensi ini memerlukan SDM berkualitas dan berkompetensi. Kerja sama dengan STTD untuk memenuhi kebutuhan SDM profesional di bidang transportasi darat di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Tentunya semua itu disesuaikan dengan formasi yang telah disetujui MenPAN-RB dan BKN.
“Saat ini Provinsi Kepulauan Bangka Belitung baru melaksanakan kerja sama dengan STTD untuk program D IV transportasi darat dan D III LLAJ. Kuota tersedia dari tahun 2014-2021 berdasarkan perjanjian kerja sama sebanyak 40 program D VI dan 80 orang DIII LLAJ. Sampai tahun 2017, baru terpenuhi 20 program D IV dan enam orang D III,” papar Gubernur Erzaldi.