Seputarbabel.com, Manggar – Kunjungan spesifik Komisi VII guna memastikan aspek pengelolaan lingkungan tambang milik PT Timah. Berbagai inovasi terkait pemanfaatan limbah di area tambang, menjadi langkah maju perusahaan. Selain itu pengelolaan pertambangan mereka mengurangi angka pengangguran, masyarakat dapat bekerja di tambang tadi.
Dengan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, kepercayaan, tanggung jawab dan adil. PT Timah berupaya terus meningkatkan kontribusi dalam perekonomian nasional. Tanpa meninggalkan, peran stakholder dan tanggung jawab terhadap lingkungan. Pengelolaan material dan pengelolaan dampak lingkungan tambang yang melibatkan masyarakat, tentu membuka lapangan kerja baru.
Direktur Utama (Dirut) PT Timah Tbk Mochtar Riza Pahlevi Tabrani mengatakan hal tersebut, ketika menjelaskan penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG). Dimana nilai yang menjadi pedoman perusahaan adalah integritas, komitmen, terbuka, rasional, dan visioner. Baginya menjalankan bisnis perusahaan harus dilandasi nilai moral dan tanggung jawab sosial atas lingkungan sekitar.
Didampingi langsung Dirut, 6 anggota Komisi VII diantaranya Tjatur Sapto Edy dan Eko Wijaya. Kemarin siang memantau langsung aktivitas tambang PT Timah di Aik Rotan, Desa Sukamandi, Kecamatan Damar, Kabupaten Belitung Timur. Dari laman tribun news bangka tim tadi menijau aktivitas penambangan sekitar satu jam. Sekretaris Petusahaan PT Timah Amin Haris Sugiarto dilaman tadi mengatakan “Bagi kami ini merupakan kehormatan,” ujarnya.
Anggota komisi VII DPR RI Eko Wijaya mengatakan mereka melakukan kunjungan spesifikasi tadi selama 3 hari. Pertambangan timah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) merupakan aspek penting, dalam menunjang perekonomian daerah. Apalagi keberlangsungan penambangan yang beraspek lingkungan harus berjalan sesuai prosedur.
“Di Bangka Belitung pertambangan timah merupakan salah satu aspek penting dalam menunjang perekonomian. Karena melibatkan banyak pihak termasuk para pekerja dan karyawan PT Timah, kegiatan pertambangan ini perlu diawasi agar tetap berjalan sesuai prosedur,” papar anggota DPR RI Dapil Babel ini.
Kegiatan dalam hal pengawasan dan pembinaan tambang timah di Babel bagi Eko sangat penting. PT Timah diminta agar tetap memperhatikan keberlangsungan lingkungan, keharmonisan antara PT Timah dan masyarakat di area pertambangan agar terus terjalin. “Kita (komisi) memiliki kewajiban dan wewenang melakukan pengawasan dan pembinaan dalam proses penambangan,” tambah Ketua DPP bidang Energi ini.
Pengamat Pertimahan Indonesia Bambang Herdiansyah kepada seputarbabel.com meminta Komisi VII, tidak hanya memperhatikan PT Timah sebagai perusahaan anak holding tambang. Melainkan aktivitas penambangan secara umum oleh semua perusahaan tambang timah di Babel. Karena menurutnya, tidak hanya PT Timah yang menambang timah di Babel. “Jangan terkesan hanya perhatian sama PT Timah,” singgungnya.(riz)
